The Enchanted Fish (Ikan Ajaib) - Narrative Text

The Enchanted Fish (Ikan Ajaib)


There once was a fisherman who lived with his wife in a small hut close by the seaside. (Suatu saat ada seorang nelayan yang hidup dengan istrinya di sebuah gubuk kecil dekat dengan pesisir laut.)

The fisherman used to go fishing every day. (Nelayan tersebut biasanya pergi memancing setiap hari)

One day, as he sat in his boat with his rod, looking at the sparkling waves and watching his line, all of a sudden his float was dragged away deep into the water. (Suatu hari, ketika duduk di kapalnya dengan tongkat pancingnya, melihat ombak yang berkilau dan menatap senarnya, tiba tiba pelampungnya diseret ke dalam air.)

He quickly started to reel in his line and managed to pull out a huge fish. (Dia dengan segera memulai untuk menarik senarnya dan berusaha untuk mengangkat ikan yang besar.) 

“Wow! This will feed us for days.” (“ Wow! Ini akan mampu buat makanan kami selama berhari hari.”)

Much to his surprise, the fish started to talk and said, “Pray, let me live! I am not a real fish; I am an enchanted prince. Put me in the water again, and let me go! Have mercy o' kind fisherman.” (Akan tetapi sesuatu membuatnya terkejut, ikan tersebut mulai berbicara dan mengatakan, “ mohon, ijinkan saya untuk hidup! Saya bukan ikan sungguhan; saya adalah pangeran yang terkena sihir. Lepaskan saya ke dalam air lagi, dan biarkan saya pergi! Bermurah hatilah o Nelayan yang baik.”)

The astonished fisherman quickly threw him back, exclaiming, “I don't want to hurt a talking fish! Go on! Go where you came from.” (Nelayan yang tercengang tersebut melempar ikannya lagi, sambil mengatakan. “saya tidak ingin menyakiti seekor ikan yang dapat berbicara! Pergilah! Pergilah ke tempat asalmu.”)

When the fisherman went home to his wife, he told her everything that had happened and how, on hearing it speak, he had let it go again. (Ketika nelayan tersebut pulang ke rumah dan menemui istrinya, dia mengatakan apa saja yang telah terjadi dan bagaimana, karena mendengar itu berbicara, dia harus melepaskannya lagi.)

“Didn't you ask it for anything?” said the wife. (” Tidakkah kamu meminta apapun padanya?” kata sang istri.)

“No, I didn't, what should I have asked for?” replied the fisherman. (“ tidak. apa yang harus saya pinta?” jawab sang nelayan.)

“I am surprised you don't realize what you should have asked for. We live very wretchedly here, in this nasty dirty hut. We are poor and I am so miserable. You should have asked for a nice cozy cottage. Now go back and ask the fish that we want a snug little cottage” said his wife. ( "saya terkejut kamu tidak menyadari apa yang seharusnya kamu pinta. Kita tinggal sangat malang disiini, dalam gubuk kumuh ini. Kita ini miskin dan sangat menyedihkan. Kamu seharusnya meminta sebuah rumah nyaman yang bagus. Sekarang kembali dan pinta pada ikan itu bahwa kita ingin sebuah rumah kecil yang nyaman” kata sang istri.)

The fisherman wasn't sure about this but he still went to the seashore, sat in his boat, went to the middle of the sea and said:  ( Nelayan tersebut tidak yakin tentang hal ini akan tetapi dia pergi ke pantai laut, duduk di kapalnya, pergi ke tengah laut dan mengatakan)

“O enchanted beautiful fish!
Hear my plea!
My wife wants not what I want,
and she won't give up till she has her own will,
so come forth and help me!”
( oh ikan jelmaan yang cantik!
Dengar permohonanku!
Istriku menginginkan apa yang tidak aku inginkan,
Dan dia tidak menyerah hingga dia mempunyai apa yang dia inginkan,
Jadi datang dan bantu saya!”)

The fish immediately came swimming to him, and said, “Well, what is her will? How can I help your wife?” (Ikan tersebut segera berenang mendatanginya, dan mengatakan, “ baik, apa keinginannya? Bagaimana saya dapat membantu istrimu?”)

“Ah!” said the fisherman, “she says that when I had caught you, I ought to have asked you for something before I let you go. She does not like living in our little hut, and wants a snug little cottage.” (“ ah!” kata sang nelayan, “ dia mengatakan bahwa sebelum saya melepaskanmu, saya seharusnya memintamu sesuatu. Dia tidak suka tinggal di gubuk kecil kami, dan ingin sebuah rumah kecil yang nyaman.” )

“Go home, then,” said the fish, “She is already in the cottage!” (“ pulanglah,” kata sang ikan,” dia sudah berada dalam rumah!”)

So the fisherman went home, and saw his wife standing at the door of a nice trim little cottage. “Come in, come on in! Look at the beautiful cottage we have. (sehingga si nelayan tersebut pulang ke rumah, dan melihat istrinya berdiri di pinturumah yang indah. “ masuklah, masuklah! Lihatlah rumah cantik yang kita punya.” )

Everything went fine for a while, and then one day fisherman's wife said, “Husband, there is not enough room for us in this cottage, go back to the fish and tell him to make me an emperor.” (Segala sesuatu perjalan dengan baik untuk sementara, pergilah kembali ke ikan dan katakan padanya untuk membuatku menjadi seorang kaisar.” )

“Wife,” said the fisherman, “I don't want to go to him again. Perhaps he will be angry. We ought to be happy with what the fish has given us and not be greedy.” (“ istriku,” kata sang nelayan, “ saya tidak ingin pergi ke sana lagi. Mungkin dia akan marah. Kita seharusnya sudah senang dengan apa yang diberikannya dan tidak rakus.”)

“Nonsense!” said the wife; “The fish will do it very willingly, I know. Go along and try!” With a heavy heart the fisherman went to the middle of the sea and said: (“ omong kosong!” kata sang istri; “ ikan akan melakukannya dengan senang hati, saya tahu. Pergilah dan cobalah!” dengan berat hati nelayan pergi ke tengah laut dan mengatkan :)


“O enchanted beautiful fish!
Hear my plea!
My wife wants not what I want,
and she won't give up till she has her own will,
so come forth and help me!”
(“oh ikan jelmaan yang cantik!
Dengarkan permohonanku!
Istriku menginginkan apa yang tidak aku inginkan,
Dan dia tidak akan menyerah hingga dia memiliki apa keinginannya,
Jadi datang dan bantu saya!”)

“What she want now?” said the fish. (apa yang dia inginkan sekarang?” kata si Ikan.)

“Ah!” said the fisherman, “she wants to be an emperor.” (“ ah!” kata si nelayan, “ dia ingin menjadi seorang kaisar.”)

“Go home,” said the fish; “She is an emperor already.” (“ pulanglah,” kata si Ikan; “ dia adalah seorang kaisar.”) 

Then a time came when she was not able to sleep all night for she was thinking what she should ask next. (Kemudian tiba suatu masa ketika istri nelayan tersebut tidak dapat tidur sepanjang malam karena bingung apa yang akan dia pinta lagi.)

At last, as she was about to fall asleep, morning broke, and the sun rose. “Ha!'” thought she, as she woke up and looked at it through the window, “after all I cannot prevent the sun from rising.”  (ketika dia akan tertidur, pagi menjelang, dan sang surya pun naik. “ Ha!” pikirnya, ketika dia bangun dan menatap matahari melalui jendela, “ saya belum bisa menghentikan matahari dari terbitnya.”)

At this thought she was very angry, and wakened her husband, and said, “Husband, go to the fish and tell him I must be Lord of the sun and the moon.” (mengetahui ini dia menjadi sangat marah, dan membangunkan suaminya, dan mengatakan, “ suamiku, pergilah ke si Ikan dan katakan padanya saya harus menjadi Dewa dari matahari dan bulan.” )

The fisherman was half asleep, but the thought frightened him so much that he fell out of the bed. (Si Nelayan tersebut sangat mengantuk akan tetapi ide tersebut sangat menakutinya  sehingga dia jatuh dari kasurnya.)

“Alas, wife!” said he, “cannot you be happy with being such a  powerful emperor?” (“ aduh, istriku!” katanya, “ tidakkah kamu senang dengan menjadi seorang kaisar yang berkuasa?”)

“No,” said she, “I am very uneasy as long as the sun and the moon rise without my permission. Go to the fish at once!”  (“ tidak” jawab sang istri, “ saya sangat gelisah selama matahari dan bulan terbit tanpa seijinku. Segeralah pergi ke Ikan!”)

“I don't think this is a good idea,” said the fisherman but his wife wouldn't listen to him. (“ saya rasa ini adalah ide yang buruk,” kata nelayan akan tetapi istrinya tidak pernah mendengarkannya. )

“ Why don't you just go and ask the fish to make me the Lord of everything,” she said. (“ mengapa kamu tidak pegi dan meminta ikan untuk menjadikan saya tuan segala hal,” kata sang isteri.)

Then the man went shivering with fear. (Kemudian laki laki tersebut merasa gemetar ketakutan)

As he was going down to the shore a dreadful storm arose. (Ketika dia akan ke pantai sebuah petir yang mengerikan menyambar.)

The trees and the very rocks shook and the sky became black with stormy clouds. (Pepohonan dan batu bergetar dan langit menjadi hitam dengan awan yang berkilat cahaya.)

There were great black waves, swelling up like mountains with crowns of white foam upon their heads. (Ada sebuah ombak hitam besar, menggulung seperti gunung dengan bagian atas berwarna putih.)

Unfortunately the fisherman did not have any choice, so he got onto his boat and rowed to the middle of the sea and cried out as loud as he could: (Malangnya si nelayan tidak mempunyai pilihan lain, sehingga dia naik ke perahunya dan berlayar menuju ke tengah laut dan berteriak sekeras mungkin.)

“O enchanted beautiful fish!
Hear my plea!
My wife wants not what I want,
and she won't give up till she has her own will,
so come forth and help me!”
(“oh ikan jelmaan yang cantik!
Dengarkan permohonanku!
Istriku menginginkan apa yang tidak aku inginkan,
Dan dia tidak akan menyerah hingga dia memiliki apa keinginannya,
Jadi datang dan bantu saya!”)

“What does she want now?” said the fish. (“ apa yang dia inginkan sekarang?” kata si Ikan.)

“I am truly ashamed of my wife's greed but I can't do anything. She wants to be Lord of the sun and the moon. (“ saya sungguh malu atas kerakusan istri saya akan tetapi saya tidak dapat melakukan apa apa. Dia menginginkan untuk menjadi tuan dari Matahari dan bulan. “ )

“Go home,” said the fish, “to your small hut.” And it is said that they live there to this very day. ("Pulanglah,” kata sang Ikan, “ ke rumah kecilmu.” Dan inilah yang menurut orang menjadikan mereka tinggal disana sampai sekarang ini.)

Nah, setelah membaca dan memahaminya kalian pasti mengerti maksud yang terkandung dalam cerita tersebut. Kalian tidak boleh rakus dan harusnya bersyukur dengan apa yang kalian punya sekarang, kerakusan tentu bukan hal yang baik.

Kalau kalian memiliki kesulitan tentang Teks ini seperti contohnya tidak mengerti Soal Jawab, Kata-kata yang susah dimengerti dan lainnya langsung saja Komen akan aku jawab secepatnya, atau Email aku di arncjbae02@gmail.com

Thank U! :)


Untuk pemasangan iklan gratis bisa menghubungi Email Arncjbae02@gmail.com atau Twitter ke @Diepills, tidak dipungut biaya apapun karena murni aku ingin membantu kalian memasarkan apapun sampai batas waktu tertentu. Foto Produk/Jasa, Deskripsi dan Judul. Tidak menerima apapun berbentuk penipuan.

Harap maklum karena Blog ini tidak terlalu ramai.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Save Me - Manhwa Review